Memelihara kucing sekarang ini sudah menjadi tren di masyarakat. Saat ini sudah banyak masyarakat yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan. Alasannya tentu saja bermacam-macam, ada yang bilang kucing itu lucu, ada yang bilang kucing itu tidak terlalu ribet cara memeliharanya, dan juga alasan lainnya.
Dan jika ditanya. Kucing apa yang kamu pelihara?
Mungkin sebagian besar orang menjawab persia, anggora, atau bahkan ada beberapa orang yang menjawab memelihara kucing kampung.

Lalu bagaimana dengan kucing hutan? apakah ada yang memeliharanya?
Ternyata kucing hutan bisa menjadi hewan peliharaan lho. Ya walaupun memang belum begitu banyak yang memeliharanya.
Alasan kenapa kucing hutan belum banyak yang memeliharanya, karena banyak orang masih berpikir bahwa kucing hutan binatang langka dan dilindungi, jadi masih takut buat memelihara kucing hutan.
Ya memang sih ada beberapa jenis kucing hutan yang dilindungi, tapi ngga semua nya kok.
Ada beberapa jenis kucing hutan yang bisa kamu pelihara, seperti kucing hutan kalimantan, kucing hutan sumatra, dan kucing hutan macan dahan.
Nah, untuk kamu yang mungkin penasaran ingin memelihara kucing hutan. Kamu perlu tahu bagaimana cara merawatnya dulu. Karena kucing hutan sendiri yang memiliki sifat liar, jadi memang butuh perawatan khusus. Di bawah ini merupakan beberapa tips merawat kucing hutan.
Cara Merawat Kucing Hutan
1. Memiliki izin untuk memelihara kucing hutan
Yang satu ini bisa menjadi alasan kenapa sedikit orang yang memelihara kucing hutan. Alasannya karena kita harus memiliki perijinan untuk memeliharanya.
Apabila kamu memiliki perijinan memelihara kucing hutan, kamu akan terhindar dari masalah hukum. Karena memang ada peraturan yang mengaturnya yaitu pada UU PP No.7 Tahun 1999 dan juga UU No.5 Tahun 1990 tentang perlindungan dan pertumbuhan satwa di Indonesia
Itulah alasan kenapa kamu harus memiliki ijin memelihara kucing hutan.
2. Pelihara Sejak Kecil
Karena sifat kucing hutan yang liar. Maka apabila kamu memelihara kucing hutan dalam kondisi sudah dewasa maka akan sulit untuk memeliharanya.

Oleh karena itu kamu bisa memelihara kucing dari usia dini atau ketika masih dalam perawatan ibunya. Dengan begitu kita bisa lebih mudah mengontrol sisi liarnya.
3. Pilih Kucing Yang Terlatih
Nah, jika kamu tidak bisa memelihara kucing hutan sejak kecil. Kamu bisa memelihara kucing hutan dewasa namun sudah terlatih.
Dengan kucing hutan yang terlatih, kamu tidak perlu lagi harus menjinakkan kucing tersebut.
4. Pemberian Makan
Untuk pemberian makan sendiri, jangan kamu langsung berikan makanan kucing kemasan. Karena sifat liar dari kucing hutan, kamu harus menyesuaikan makanannya juga seperti di hutan, salah satu contohnya adalah daging.

Memang kelihatannya mahal, namun kamu juga harus? menerima konsekuensinya. Harga kucing hutan yang cukup mahal, maka perawatannya juga mahal.
Tapi tenang, kamu bisa mengurangi konsumsi daging dari kucing hutan. Caranya adalah dengan mencampurkan daging dengan makanan kucing kemasan, namun secara bertahap. Hingga kucing hutan benar-benar meninggalkan daging sebagai makanannya.
5. Sediakan Tempat Khusus
Perlu kamu ketahui kucing hutan merupakan hewan nocturnal. Apa itu hewan noctural? hewan nocturnal merupakan hewan yang aktif pada malam hari.
Karena ketika malam hari kita tidak bisa mengontrol penuh apa yang dilakukan kucing hutan. Maka sebaiknya kita menempatkan kucing hutan dari tempat yang rawan bahaya.
Kamu mungkin bisa gunakan halaman di belakang rumah, atau bisa juga sediakan tempat khusus lain untuk kucing kamu.
6. Selalu Periksa Kondisi Kesehatan
Walaupun kucing hutan berasal dari hutan. Bukan berarti kucing hutan tidak mudah terserang penyakit. Kamu juga harus rutin membawa kucing kamu ke klinik atau petshop agar kucing hutan diberikan vaksin.
Selalu kontrol apa yang dimakan kucing kamu, karena kesalahan makan bisa berdampak pada kesehatan kucing, atau bisa jadi kucing kamu keracunan.
Selain makanan, kontrol juga lingkungan dari kucing, mulai dari kebersihannya, baik kandangnya. Intinya semua hal yang bisa melakukan kontak langsung dengan kucing kamu.
Nah, itu tadi merupakan beberapa tips merawat kucing hutan. Setelah kamu tahu bagaimana cara merawatnya. Mungkin kamu penasaran berapa sih harga kucing hutan? semahal apa sih harga kucing hutan?
Daftar Harga Kucing Hutan
Jenis Kucing Hutan | Harga |
---|---|
Kucing hutan anakan jenis blacan non-ped umur 2 bulan | Rp. 22.000.000,- |
Kucing hutan anakan blacan kitten umur 1 bulan | Rp. 4.500.000,- |
Kucing hutan anakan blacan 1 pasang umur 6 bulan | Rp. 8.000.000,- |
Kucing hutan anakan blacan asli umur 3 bulan | Rp. 8.700.000,- |
Kucing hutan anakan blacan jantan umur 4 bulan | Rp. 4.000.000,- |
Kucing hutan blacan betina umur 2 tahun | Rp. 6.000.000,- |
Kucing Hutan Asli Sumatera umur 4 bulan | Rp 450.000,- |
Kucing Hutan Asli Jawa umur 1 Tahun | Rp 1.000.000,- |
Kucing Hutan Asli Anakan Murah umur 3 bulan | Rp 350.000,- |
Kucing Hutan Asli Macan Dahan umur 6 bulan-2 tahun | Rp 100.000.000,- |
Kucing Hutan Murah umur 6 bulan | Rp 500.000,- |
Kucing Hutan Kalimantan umur 2,5 bulan | Rp 400.000,- |
Kucing Hutan Macan Dahan Umur 3-1 tahun | Rp 3.000.000,- |
Itu tadi merupakan daftar harga kucing hutan. Intinya untuk kamu yang memang berminat untuk memelihara kucing hutan sebaiknya persiapkan segalanya mulai dari perijinan, tempat, hingga makanan.
Originally posted 2019-12-30 17:36:19.
Dimanakah saya bisa mendapatkan kucing hutan anakan?
i have
Bagaimana utk membuat izinnya
Saya berminat melihara Jenis kucing bengal anakan…
Sebaiknya biarkan Di habitat ya… Malah Bantu Jaga melestarikannya… Memelihara itu bukan untuk gegayaan
Diingetin lagi
jenis kucing hutan ini termasuk satwa liar yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No 5 Tahun 1990 bahwa:
Kepada siapapun orangnya yang sengaja melukai, menangkap, membunuh, menyimpan, memelihara, memiliki, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)).