Sebagaimana manusia, kucing juga bisa mengalami masalah pencernaan, khususnya diare.
Hal itu bisa disebabkan oleh alergi makanan, keracunan, pergantian jenis makanan secara mendadak hingga stress. Untuk mengatasinya, banyak ahli yang menyarankan agar memberinya lacto B.
Lalu apa sih sebenarnya Lacto B itu? dan apa pengaruhnya pada kucing?
Penasaran kan? Coba simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu lacto B?

Lacto B lebih dikenal sebagai obat untuk mengatasi masalah pencernaan, khususnya bayi.
Selain itu, obat ini juga dapat mencegah intoleransi laksota yang terjadi dalam tubuh. Meskipun begitu, obat ini juga baik digunakan untuk kucing kesayangan.
Bukan hanya bisa diberikan kepada kucing, namun juga binatang peliharaan lainnya seperti anjing, ayam, hingga kambing.
Obat ini sangat mudah didapatkan karena sudah tersedia di apotek, toko obat, dan sebagainya.
Harganya sangat terjangkau yaitu sekitar Rp. 6.500- Rp. 7.000 untuk satu sasetnya.
Kandungan dan manfaat lacto B

Lacto B ternyata mengandung bakteri baik yang banyak yaitu mencapai 1 x 109 CFU, diantaranya :
- Lactobacillus acidophilu
- Streptococcus
- Vitamin seperti B1, B2, B6, dan B3, vitamin C
- Zink
- Protein
Bakteri baik tersebut dapat mengurangi bakteri jahat yang ada dalam tubuh, sehingga tidak mudah terserang infeksi, begitu pula dengan berbagai vitamin B yang mampu menyeimbangkan bakteri jahat.
Vitamin C merupakan nutrisi yang mampu mencegah kerusakan sel dalam tubuh.
Sementara itu, kandungan berupa zink sangat baik untuk membantu menyembuhkan diare bagi anak maupun kucing.
Tentu saja untuk keduanya mempunyai aturan dan dosis yang berbeda-beda dalam pemakaian.
Sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan agar tepat dan benar.
Cara penggunaan lacto B
Ada cara khusus yang baik dan tepat dalam menggunakan lacto B untuk kucing baik yang masih anak-anak maupun dewasa. Berikut adalah beberapa tips serta cara penggunaannya:
1. Konsultasikan

Konsultasi terlebih dahulu kepada dokter hewan khususnya ahli kucing. Hal itu bertujuan untuk mengetahui seluk beluk tentang lacto B untuk kucing mulai dari dosis, cara memberikannya, hingga efek sampingnya.
Tentu saja hal ini bisa menghindari kesalahan vatal dalam merawat kucing yang sakit.
2. Larutkan pada air minum

Kamu bisa melarutkannya dalam air minum si kucing. Jika memang kucing kesayanganmu mengetahui baunya lalu enggan meminum air tersebut, sebaiknya bantu mereka untuk meminumnya.
Sebagai catatan bahwa air maupun wadah yang diguanakan harus steril, sehingga harus Kamu cuci hingga bersih terlebih dahulu.
3. Ganti wadah

Bujuk si kucing dengan mengganti wadah air tersebut, namun tetap memasukkan lacto B di dalamnya.
Adapun wadah tersebut bisa berupa botol, perlatan pipet, dan sebagainya.
Bagaimanapun usahakan kucingmu mau meminumnya untuk membantu kesembuhan penyakit tertentu, seperti halnya diare.
4. Jangan terlalu sering memberikannya

Lacto B untuk kucing mempunyai dosis tersendiri yang tentunya berbeda dengan manusia.
Biasanya kucing diberikan sebanyak 2 x 0,5 sendok teh dengan sedikit campuran air. Berikan obat tersebut maksimal dua kali dalam sehari.
Jika pemberiannya tidak sesuai dosis bisa jadi berakibat buruk bagi kucing seperti halnya over dosis hingga lemas.
Segera hentikan pemberian lacto B untuk kucing kesayanganmu jika memang sudah pulih dari diare, dimana hal itu bisa dilihat dari bentuk kotorannya.
Memang tidak mudah merawat kucing, khususnya yang berstatus sebagai kucing hias.
Terlebih jika terjangkit masalah kesehatan seperti halnya diare. Kamu harus mengetahui betul akan penggunaan obat dan lain sebagainya.
Jika Kamu ragu untuk merawatnya sendiri, tidak ada salahnya membawa ke dokter atau rumah sakit hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Originally posted 2020-03-07 18:05:17.
Setengah sendok teh itu sudah sama air atau , lacto b nya aja ?