Pernahkan kamu mendengar sebuah mitos, bahwa kita menabrak kucing, maka hidup kita akan tertimpa kesialan secara bertubi-tubi?
Mitos nabrak kucing ini telah berkembang di masyarakat sejak dahulu dan juga menjadi bagian dari ?folklore?. Saat kucing tertabrak di jalan, sesuai mitos tersebut, maka kamu harus mengambilnya kemudian menguburnya saat itu juga.
Seputar Mitos Nabrak Kucing
Mitos adalah cerita yang sering dijadikan kepercayaan oleh masyarakat. Penyebarannya cenderung dari mulut ke mulut dan diturunkan, termasuk soal menabrak kucing hingga mati.
Berikut ini adalah mitos yang berkembang di masyarakat seputar menabrak kucing.
1. Setelah menabrak kucing, tertimpa sial
Mitos yang berkembang adalah ketika orang menabrak kucing, maka ia akan tertimpa kesialan bertubi-tubi.
Salah satu kesialan yang paling menakutkan adalah ada anggota keluarga yang akan meninggal atau mengakami nasib buruk alias apes selama berhari-hari.
2. Sakit setelah menabrak kucing

Yang tak kalah populer adalah mitos soal sakit.
Konon katanya, jika setelah menabrak kucing, maka sang penabrak akan mengalami kesakitan. Entah itu sakit keras atau sakit menahun.
Maka dari itu, setelah menabrak kucing, katanya harus dikuburkan saat itu juga dan darah yang berceceran di jalan harus diberishkan.
3. Janin istri akan mati

Mitos ini ditakutkan jika penabrak sedang hamil atau yang menabrak memiliki istri yang sedang hamil.
Mitosnya adalah jika setelah menabrak kucing apalagi kucing yang berwarna hitam, maka janin yang berkembang dalam rahim sang istri akan mati.
4. Kucing yang ditabrak akan gentayangan?
Cerita mitos lainnya adalah perkara gentayangan.
Ditakini bahwa setelah menabrak kucing, maka arwah kucing akan menghantui sang pranbrak dalam kehidupan keseharaiannya. Kucing akan datang dan mengganggu, sehingga hidup penabrak menjadi tidak tenang.
Mitos ini didukung oleh banyaknya cerita di internet.
Ceritanya sedikit horor seperti tiba-tiba ada kucing yang masuk ke dalam kamar tapi setelah dicek, tidak ada. Atau mendengar suara ?menong? berkali-kali tapi penabrak tidak memiliki kucing.
Kategori Kematian Hewan
Namun, bagi yang memeluk agama islam, kematian hewan dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal.
1. Binatang yang sudah seharusnya dibunuh
Meski binatang dan seluruh makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan, namun ada beberapa yang keberadaannya mampu menghadirkan bahaya atau kerugian.

Jenis hewan ini diperbolehkan untuk dibunuh secara sengaja. Diantaranya adalah ular, tikus, burung sawah, dan kalejengking.
Salah satu sabda Rasul yang diriwayatkan oleh Muslim, memperbolehkan binatang tersebut dibunuh karena dapat menimbulkan dampak kerugian kesehatan dan material.
2. Binatang yang mengganggu
Binatang yang masuk dalam kategori ini contohnya adalah nyamuk yang bisa mengancam kesehatan, seperti nyamuk dan lalat.
Jika mereka menempel di makanan, maka hewan tersebut boleh dibunuh karena menimbulkan ancaman kesehatan.
3. Binatang tak mengganggu
Ketika kamu membunuh binatang atau menyiksanya padahal binatang tersebut tidak mengganggu atau merugikan, maka yang kamu lakukan adalah perbuatan dosa.
Namun, jika kamu membunuhnya secara tidak sengaja seperti menabrak kucing, maka mitos nabrak kucing yang selama ini beredar tersebut sesungguhnya tidak berlaku.

Hal ini tidak hanya berlaku pada kucing, pun binatang yang lain. Meski dilakukan secara tidak sengaja, kamu sebagai manusia berakal sudah sepantasnya bertanggung jawab.
Jika kucing tersebut memiliki pemilik, maka datangi pemiliknya. Atau jika hanya kucing jalanan, bawa kucing tersebut dalam plastik kemudian kuburkan dengan benar.
Mitos nabrak kucing yang bermacam-macam ini kemungkinan disebabkan karena ada sebagian masyarakat Indonesia dulu pernah menganut aliran animisme, yaitu percaya pada hewan.
Sehingga, hewan termasuk kucing dianggap memiliki kekuatan tertentu dan bisa mengontol hidup manusia.
Jangan lupa hati-hati saat berpergian, agar kucing yang sedang ada di depan kita tidak tertabrak ya!
Originally posted 2020-02-10 17:52:04.